Gratis berlangganan artikel info-bengkulu via mail, join sekarang!
Profile Facebook Twitter My Space Friendster Friendfeed You Tube
Kompas Tempo Detiknews
Google Yahoo MSN
Kota Bengkulu Photo Bengkulu Sejarah Bengkulu Nama Bengkulu Sejarah Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu

Subcribe And Share :

Twitter icon facebook icon Digg icon Technorati icon facebook icon Delicious icon More share social bookmark service

Silahkan isi Buku Tamu (Komentar)

My Blog Feeds »

Wednesday | 8:04 AM | 0 Comments

Lawan Penindasan Warga Bengkulu

Mohon Dukungannya

Dengan Hormat
Kepada seluruh lapisan masyarakat bengkulu untuk benar-benar memahami bagaimana peristiwa ini bisa terjadi……dan mohon dukungannya kepada rekan kita Kepala Departemen Kampanye dan Advokasi Firmansyah dan Kepala Departemen Pengorganisasian Rakyat Dwi Nanto, bersama 18 orang warga Desa Pring Baru kecamatan Alas Maras agar apa yang telah dilakukan rekan-rekan kita sampai detik ini membuahkan hasil sesuai dengan apa yang kita semua harapakan……..
Bersama ini saya selaku bagian dari masyarakat bengkulu yang peduli pada masalah sumber-sumber kehidupan dan penegakan hak rakyat dalam pengelolaan sumberdaya alam, menyampaikan beberapa hal kepada pihak-pihak Yang Terhormat baik itu dari Pengelola Perkebunan, Kepolisian dan Pemerintah daerah setempat:
Bahwa dalam pengamatan saya keterlibatan kawan-kawan WALHI dan Masyarakat Desa Pring Baru kecamatan Alas Maras yang dianggap telah melanggar pasal 47 jo pasal 21UU RI No 18 Tahun 2004 Tentang Perkebunan adalah tidak terlepas dari akar permasalahan yang terjadi di  tengah-tengah masyarakat yang telah terjadi semenjak belasan tahun yang lalu, yaitu sengketa lahan antara pihak PT Perkebunan Nasional (PTPN) VII. dengan masyarakat ketika perusahaan masuk pertama kali untuk melakukan proses penanaman,  perusahaan dengan semena-mena telah mengambil tanah masyarakat.Meski masalah ini sudah lama terjadi dan masyarakat sudah berkali-kali menyampaikan aspirasinya, namun Tak kunjung ada satu pun solusi yang berpihak
kepada masyarakat, baik itu dari pihak yang berwenang dalam hal kebijakan mau pun dari pihak PT Perkebunan Nasional (PTPN) VII.sendiri.
Sementara itu kondisi sosial ekonomi masyarakat sangat terpuruk dengan terbatasnya
lahan untuk bertani dan perkembangan pemukiman, karena sebagian besar warga
telah kehilangan tanah yang sekarang menjadi bagian dari areal Hak Guna Usaha
(HGU) perkebunan milik PT Perkebunan Nasional (PTPN) VII. Hingga terjadi aksi
masyarakat petani yang berusaha mengambil alih kembali (reklaiming) lahan di
areal perkebunan PT Perkebunan Nasional (PTPN) VII. yang dahulunya lahan tersebut adalah milik masyarakat yang telah diambil oleh pihak Perusahaan dengan semena-mena..
Penyelesaian proses peradilan perkara ini tidak bisa tidak melihat akar permasalahan yang terjadi di masyarakat yaitu masalah sengketa lahan yang hingga saat ini belum tuntas, karena dengan demikian proses penegakan hukum bisa dijamin dilakukan secara tepat pada sumber perkara. sebagai tindakan penegakan hukum yang adil. Kemudian jika kasus sengketa lahan ini tidak diselesaikan secara serius, dikhawatirkan akan menyebabkan krisis kepercayaan masyarakat kepada pemerintah disamping krisis sosial dan ekonomi.Mempertimbangkan hal tersebut sudilah kiranya pihak-pihak yang berkompeten Yang Terhormat untuk membebaskan yang bersangkutan dari segala tuntutan dan segera mengembalikan hak-hak masyarakat yang telah dirampas….
salam
GOGO
http://gogoleak.wordpress.com
Lanjut membaca “Lawan Penindasan Warga Bengkulu”  »»

Saturday | 9:45 PM | 1 Comments

Kabupaten Mukomuko

Kabupaten Mukomuko adalah salah satu kabupaten di provinsi Bengkulu, Indonesia. Wilayah Mukomuko meliputi lima kecamatan, yakni Lubuk Pinang, Teras Terunjam, Pondok Suguh, Mukomuko Selatan, dan Mukomuko Utara. Wilayah ini dikenal sebagai penghasil palawija dan perkebunan. Tiga dari lima kecamatan mempunyai garis pantai yang bersinggungan dengan Samudra Hindia.
Ketika diadakan sensus penduduk tahun 2000, lima kecamatan tersebut masih bagian Kabupaten Bengkulu Utara, dihuni 137.994 jiwa. Dari jumlah itu 37,4 persen suku Jawa, 6,3 persen suku Sunda, 5, 4 persen Minangkabau, dan sisanya dari Bali, Bugis, Melayu, Rejang, Serawai, Lembak, dan lainnya.

 Sejarah

Pemekaran kabupaten dan kota telah menyapa hampir seluruh provinsi, tidak terkecuali provinsi Bengkulu. Pada awal tahun 2003, provinsi ini bertambah tiga kabupaten baru yang ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003, yakni Kabupaten Bengkulu Utara dimekarkan menjadi Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko. Adapun Bengkulu Selatan menjadi Bengkulu Selatan, Seluma, dan Kaur.
Sama halnya dengan kabupaten lainnya di bengkulu, muko-muko pun tidak terlepas dari bencana Gempa bumi, dimana pada tanggal 13 September 2007 terjadi gempa bumi yang memporak porandakan sebagian sebagaian penduduk muko-muko, terutama di kecamatan Lubuk Pinang. Jangan heran kalau berada di Bengkulu, tidak terkecuali di Mukomuko, akan menemukan komunitas suku Jawa, Sunda, Minang, dan lain sebagainya. Sebab, Bengkulu sejak zaman kolonial Belanda dijadikan "tanah harapan" bagi penduduk luar Bengkulu. Belanda mulai mendatangkan transmigran dari Pulau Jawa sejak tahun 1930.
Pengiriman transmigran ke Bengkulu marak lagi sejak 1967. Bahkan, Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1973 menetapkan Provinsi Bengkulu dan sembilan provinsi lainnya sebagai daerah transmigrasi di luar pulau Jawa. Salah satu kabupaten tujuan transmigran adalah Bengkulu Utara dan kebijakan itu berlanjut hingga sekarang. Tahun 2004 Bengkulu masih mendapat tambahan transmigran. Setiap keluarga transmigran disediakan tanah dua hektar. Mayoritas transmigran dari Jawa adalah petani. Kini sentra-sentra penduduk migran itu tumbuh menjadi sentra ekonomi.

 Perekonomian

Sektor pertanian yang meliputi tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan menjadi tulang punggung perekonomian kabupaten baru ini. Dari sensus yang sama diketahui penduduk yang bekerja 63.494 jiwa. Sebesar 77,8 persen atau 49.399 jiwa menggeluti pertanian. Sisanya menggantungkan hidup di sektor industri pengolahan, perdagangan, angkutan, jasa, dan sektor lainnya.
Tahun 2002, ketika masih menjadi wilayah Bengkulu Utara, Mukomuko menghasilkan 39.532 ton padi, terdiri atas 34.689 ton padi sawah dan 4.843 ton tadah hujan. Produksi padi tersebut 29 persen berasal dari Bengkulu Utara. Palawija yang dihasilkan wilayah ini merupakan 50 persen produksi Bengkulu Utara.
Produksi jagung 21.529 ton (69 persen), ubi kayu 24.608 ton (61 persen), kedelai 646 ton (64 persen), dan kacang hijau 763 ton (52 persen). Adapun ubi jalar dan kacang tanah di bawah 50 persen.
Penghasilan petani tiga tahun ke depan diramalkan meningkat bila pembangunan proyek irigasi bendungan Air Manjunto Kanan selesai sesuai rencana. Bendungan yang menaikkan air Sungai Air Manjunto ini akan melewati Desa Lalang Luas, Arah Tiga, Lubuk Pinang, Lubuk Gedang, dan membasahi ladang-ladang tadah hujan di permukiman para transmigran yang ada di sana.
Konon, bendungan yang dananya berasal dari bantuan Jepang ini akan mampu mengairi sawah 4.919 hektar. Petani yang tadinya panen sekali setahun bisa menanam padi dua kali dan palawija sekali setahun.
Lahan kering yang tadinya hanya mengandalkan air hujan akan terjangkau saluran irigasi teknis. Bulan Oktober 2003 Japan Bank International Corporation (JBIC) menyetujui untuk mengucurkan dana Rp 112 miliar selama lima tahun anggaran dan pelaksanaannya dimulai akhir 2004 dan perkiraan selesai pertengahan 2010 untuk pekerjaan saluran induk.
Sebagian luas bumi Mukomuko juga diusahakan untuk perkebunan. Paling tidak di sana terdapat 63.669 hektar lahan perkebunan rakyat yang ditanami kopi, lada, cengkeh, karet, kayu manis, kelapa, kelapa sawit, kemiri, dan kapuk. Andalan utamanya adalah kelapa sawit, kelapa, kopi, karet, kayu manis, dan lada.
Bagi penduduk Mukomuko, perkebunan ini sangat berarti karena asap dapur 30.711 rumah tangga penggarap selalu mengepulkan asap. Tahun 2002 produksi kelapa sawit 108.089 ton atau 62 persen produksi seluruh Bengkulu Utara. Disusul kelapa 3.395.800 ton (52 persen), karet 36.571 ton (32 persen), lada 79 ton (26 persen), kayu manis 936 ton (68 ton), dan kopi 1.765 ton (18 persen).
Garis pantai yang berhadapan dengan Samudra Hindia merupakan ladang kehidupan nelayan kabupaten ini. Tahun 2002 para nelayan mampu menangkap ikan 52.869 ton senilai Rp 158,6 miliar. Jumlah itu merupakan tiga perempat produksi ikan laut Bengkulu Utara.
Potensi kelautan kabupaten yang baru berumur satu tahun ini belum optimal dimanfaatkan. Tahun 2002 di Mukomuko terdapat 2.134 rumah tangga nelayan. Selama ini mereka menggunakan kapal motor, perahu motor tempel, perahu tradisional, payang, jaring pantai, dan juga pancing saat menangkap ikan. Ke depan, laut bukan saja menjadi gantungan hidup nelayan, namun menjadi andalan perekonomian wilayah ini.
Sementara itu, perikanan darat yang sekarang 173 hektar dipastikan mengalami peningkatan bila bendungan irigasi Air Manjunto terealisasi. Tahun 2002, dari kolam ikan petani dihasilkan 279 ton ikan yang bernilai sekitar Rp 2 miliar.
Para transmigran tidak hanya mengolah tanah. Mereka juga membawa kebiasaan dari tanah asal, di samping bertani juga beternak. Tenaga sapi dan kerbau bisa dimanfaatkan menggarap sawah. Selebihnya binatang tersebut juga merupakan tabungan keluarga. Paling tidak hingga akhir tahun 2002 terdapat 8.295 sapi, 5.550 kerbau, dan 12.985 kambing.
Pertanian dan juga petaninya jelas sangat bergantung pada melimpah tidaknya air yang mengalir di tempat mereka tinggal. Sungai yang melewati daerah mereka bersumber dari hutan-hutan di sekitar tempat hidup mereka. Sebut saja salah satunya Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan daerah penyangganya.
Rusaknya hutan di daerah penyangga di Mukomuko pasti berpengaruh pada debit air sungai yang menjadi harapan para petani. Kalau itu terjadi, pertanian yang diharapkan menjadi saka guru perekonomian bisa-bisa hanya menjadi impian kabupaten di Provinsi Bengkulu.

Kecamatan

Kabupaten Mukomuko terdiri dari 5 kecamatan yaitu:
  1. Lubuk Pinang
  2. Mukomuko Selatan
  3. Mukomuko Utara
  4. Pondok Suguh
  5. Teras Terunjam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lanjut membaca “Kabupaten Mukomuko”  »»

PTPN Vs Warga Rusuh 21 Orang Diamankan


Data dihimpun RB, PTPN VII sebenarnya akan melanjutkan penggusuran lahan untuk peremajaan sawit sejak Kamis (22/7). Namun, tidak jadi, karena dihadang warga yang sudah menduduki lahan. Aparat polisi mengalah dan penggusuran tidak bisa dilanjutkan.

Jumat (23/7) kemarin, PTPN VII kembali akan melanjutkan penggusuran. Namun, warga dari tiga desa di Kecamatan Talo Kecil, Desa Pering Baru, Taba, Tebat Kibun dan ditambah Desa Padang Kelapo Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM) masih bertahan di lokasi. Warga berkumpul di tiga pondok yang mereka buat sendiri. Sebagian lagi menyebar di lahan yang sudah mereka tanami.

Sempat dilakukan negosiasi antara warga dan pihak PTPN, namun menemui jalan buntu. Setelah hampir seharian tidak ada jalan tengah, akhirnya sekitar pukul 15.35 WIB, aparat gabungan dari Polda dan Polres Seluma yang bersenjata lengkap melakukan pembubaran massa secara paksa. Bentrok fisik pun tidak terhindarkan.

Bentrok berawal saat alat berat akan masuk ke lahan. Warga ramai-ramai menghadangnya. Polisi meminta agar warga mundur dari depan alat berat yang akan masuk ke lahan. Namun, warga tampaknya tidak takut lagi dilindas alat berat tersebut. Warga tidak menggubris peringatan polisi. Warga tetap ramai-ramai menghadang alat berat. Melihat aksi warga yang menghadang alat berat, polisi berupaya membubarkan.

Namun, massa tetap bertahan. Massa yang menghadang alat berat akhirnya dibubarkan secara paksa. Di sinilah terjadi bentrok fisik. Polisi akhirnya menangkap dan mengamankan mereka yang tetap bertahan menghadang alat berat.

Bentrok fisik berlangsung sesaat. Akhirnya massa berhasil dibubarkan secara paksa. Beberapa warga yang terlibat bentrok fisik langsung mengalami cedera. Seperti luka lecet-lecet, memar dan bengkak di beberapa bagian tubuh. Tetapi, tidak ada yang sampai dibawa ke rumah sakit atau Puskesmas.

Dua pendamping warga dari Walhi, Firmansyah, S.Sos dan Dwinanto berhasil diamankan polisi. Sebanyak 19 warga yang dinilai menjadi provokator, juga diangkut ke Polda menggunakan 2 unit truk Dalmas. Di antaranya dari Pering Baru, Nahadin, Kasir, Sakiman, Yuyun dan Juyun. Sedang dari Ujung Padang, Saharudin cs. Ditambah rombongan dari Taba, Redi cs.

Akibat bentrok fisik ini, aktivis Walhi dan beberapa warga mengalami cedera. Firmansyah mengatakan dirinya mengalami benjolan di kepala. Dia juga mengatakan Dwi cedera di kaki akibat bentrok. Serta sejumlah warga mengalami luka-luka.

Kapolres Seluma AKBP Yudi Wahyudiana, SI, MM melalui dan Kapolsek Talo AKP Merson Masluhadi, S.Psi mengakui adanya pembubaran massa tersebut. Kapolres juga membenarkan aktivis dan warga yang diamankan.

Salah seorang warga yang diamankan polisi, Nahadin mengatakan kalau dirinya juga cedera luka lecet-lecet di tangan. Dia mengaku luka lecet tersebut karena ditarik aparat saat menghadang alat berat. Nahadin menambahkan dia tidak ada memberikan perlawanan kepada aparat.

‘’Untuk apa melawan aparat. Saya dibawa ke Polda hanya dimintai keterangan saja,’’ ujarnya lesu.

Kapolres Seluma AKBP Yudi Wahyudiana, SI, MM melalui dan Kapolsek Talo AKP Merson Masluhadi, S.Psi mengakui adanya pembubaran massa tersebut. Kapolres juga membenarkan aktivis dan warga yang diamankan.

Tapi, kapolres membantah jika ada ada aktivis Walhi maupun warga yang mengalami cedera. Menurut kapolres, tidak sampai terjadi bentrok fisik saat pembubaran massa. Yang ada hanya dorong-dorongan.

‘’Mereka (massa) memang dibubarkan. Karena, menghalangi alat berat PTPN yang akan membersihkan lahan untuk peremajaan. Ada sekitar 20 yang diamankan. Tidak benar kalau dikatakan ada yang cedera,’’ bantah Yudi Wahyudiana.

Aktivis Walhi maupun warga yang diamankan diangkut ke Polda Bengkulu. Status mereka sementara baru sebatas diamankan. Sementara itu, usai pembubaran paksa, alat berat melanjutkan pembersihan lahan yang akan dilakukan peremajaan tersebut.

Untuk diketahui, sejak sekitar dua bulan lalu, warga yang dibubarkan sudah mulai menanami kebun inti PTPN VII tersebut. Dengan tanaman seperti pisang, ubi kayu dan tanaman sejenis lainnya. Warga mengklaim lahan tersebut adalah milik mereka.

Menginap di Polda

Berdasarkan pantauan RB hingga pukul 23.00 WIB tadi malam, dua aktivis Walhi Firmansyah (27) yang merupakan kepala Departemen Kampanye dan Dwi Nanto (28) kepala Departemen Organisasi dan 18 warga Alas Maras Kabupaten Seluma yang sempat bentrok dengan pihak PTPN VII masih diamankan di Reskrim Polda Bengkulu

Penyidik Reskrim Polda Bengkulu bersama Reskrim Polres Seluma hingga tadi malam masih melakukan pemeriksaan terhadap warga dan dua aktivis Walhi tersebut. Mereka semua diperiksa penyidik di ruang Sat I, Sat II Sat III dan ruang rapat Gakkumdu.

Wakil Direktur Reskrim Polda Bengkulu AKBP Thein Tabero, SH, S.Ik didampingi Kapolres Seluma AKBP AKBP Yudi Wahyudiana, SI, MM kepada RB mengungkapkan bahwa periksaan tersebut sengaja dilakukan di Mapolda karena jumlah penyidiknya lebih banyak dibandingkan di Seluma.

“Saat ini mereka masih, dalam pemeriksaan dan kita dan belum kita ketahui hasilnya. Dan kita masih menyelidiki mereka, mana yang terlibat langsung, mana yang ikut-ikutan dan mana yang tidak, kita masih menunggu hasilnya,” ungkap Yudi.

* harianrakyatbengkulu.com
Lanjut membaca “PTPN Vs Warga Rusuh 21 Orang Diamankan”  »»

Warga Enggano Tolak Jadi Lokasi Peluncuran Roket

“Saya membaca koran RB, melihat ada rencana Gubernur untuk menjadikan Enggano sabagai kawasan peluncuran roket satelit. Kami organisasi masyarakat Enggano langsung mengadakan rapat, dengan hasil penolakan atas keputusan gubernur untuk membuat peluncuran roket di Enggano. Karena banyak alasan yang harus dipertimbangkan, pulau itu (Enggano-red) sudah rapuh karena gempa yang sering terjadi. Bisa dibayangkan ditambah dengan getaran peluncuran roket, jadi apa pulau itu nantinya,” ungkap sepuh yang biasa disapa Pak Buki ini.

Bukan hanya itu saja, Pak Buki juga menanggapi pernyataan gubernur menyatakan luas lahan kosong Enggano 400 km. Menurutnya Enggano hanya memiliki luas 17x40 km, terdiri dari kawasan penduduk, rawa-rawa, hutan bakau dan daratan yang kondisinya rapuh. Bukan hanya itu saja, ekosistem yang ada di Enggano sangat memprihatinkan. Dengan dihuni oleh 875 KK atau sama dengan 2.892 jiwa yang memiliki penghidupan rata-rata berkebun dan membuka hutan.

“Singkatnya, rencana menjadikan Enggano sebagai kawasan peluncuran roket tidak masuk akal. Kalaupun pemerintah ingin memperhatikan ekonomi dan kehidupan masyarakat Enggano yang tinggal di tengah-tengah samudra dan pulau terpencil ini, bukan dengan membangun peluncuran roket. Ini justru masyarakat akan merasakan kesusahan dan merasa terancam serta ketakutan. Sebab Enggano kondisinya sangatlah rapuh,” pungkas Pak Buki.

Selain itu pernyataan gubernur sudah melakukan sosialisasi atas rencana free strade zone, diakui Pak Buki tidak pernah ada pemerintah manapun juga yang melakukan sosialisasi. Termasuk rencana pembangunan kawasan peluncuran roket tersebut, masyarakat Enggano mengaku tidak tahu sama sekali.

“Yang kami inginkan adalah pembangunan, seperti dijadikan lokasi perternakan dan pariwisata, yang berbasis tidak mengganggu hutan, tanaman, serta tidak mengganggu perikanan laut. Jika betul pemerintah ingin memberikan perhatian, maka lakukan penanganan khusus percepatan pembangunan di Enggano, ini yang kami harapkan,” harapnya.

Maka dari itu menurut Pak Buki, apapun alasan Pemdaprov untuk membuat peluncuran roket di Enggano akan ditolak dengan tegas. “Kami masyarakat enggano tidak setuju dibangun kawasan peluncuran roket apapun dalilnya. Kalaupun dipaksa, kami akan datang beramai-ramai menghadap DPRD dan kami mohon kepada para wakil rakyat di sana, memohon bantuan dewan untuk membatalkan rencana pembangunan kawasan roket tersebut,” ujar Pak Buki.

Merasa Dilangkahi

Sementara itu dari Arga Makmur dilaporkan, terkait rencana Gubernur menjadikan pulau Enggano sebagai tempat peluncuran roket, Pemda Bengkulu Utara merasa dilangkahi. Sebab Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamudin dinilai tanpa koordinasi ke Pemda BU telah membuat kesepakatan dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), menjadikan Enggano lokasi peluncuran roket.

Selain itu menurut Bupati BU Dr. Ir. HM. Imron Rosyadi, MM, M.Si, tak ada sosialisasi terlebih dahulu serta meminta pendapat masyarakat setempat, membuat rencana tersebut akan ditentang. “Kabupaten atau kota itu daerah otonom, tidak bisa diatur langsung oleh Provinsi, birokrasi itu penuh dengan koordinasi. Penandatanganan MoU antara Pemprov dengan Lapan pada Agustus ini, terkait lokasi peluncuran roket di Enggano, namun hingga saat ini tak ada koordinasi dengan Pemda BU, apalagi masyarakat Enggano,” terang Imron.

Menurutnya berdasarkan letak geografis pulau Enggano merupakan wilayah hukum BU, sehingga segala program yang dilakukan harus sepengetahuan Pemda BU. Meski tak menyatakan dengan tegas menolak pembangunan tersebut, Imron menyebutkan semua program akan menimbulkan dampak positif dan negatif. Karena itu harus disosialisasikan ke masyarakat terlebih dahulu serta koordinasi dengan pihak berwenang atau wilayah bersangkutan.

“Negara ataupun pemerintah itu tidak sama dengan perusahaan yang bisa diperlakukan seenaknya saja. Pemerintah itu birokrasi, semuanya harus dengan koordinasi, tidak bisa seenaknya saja,” tandas Imron.

Ia mengharapkan Pemprov untuk sesegera mungkin berkoordinasi dengan Pemda maupun Pemdes terkait rencana tersebut. Ia juga mengungkapkan agar Pemprov mematuhi semua peraturan hingga ke tingkat bawah. Sehingga program yang dijalankan tidak menimbulkan konflik di tengah masyarakat.

“Peraturan itu bukan cuma undang-undang dan Kepres, Perda dan Perdes juga peraturan. Jika penjalanan program tanpa ada koordiansi takutnya malah ada permasalahan di tingkat peraturan, termasuk peraturan terkencil,” terangnya Imron.

Ditanya apakah Pemda BU menolak rencana tersebut, Imron mengatakan semua rencana pembangunan yang direncanakan pemerintah akan didukungnya. Namun, ia hanya menginginkan ada kejelasan dalam suatu program di tingkat pemerintah hingga masyarakat.

“Yang terpenting dalam pemerintahan adalah mengetahui kehendak masyarakat, tanpa adanya koordinasi pemerintah dengan masyarakat, yang muncul bisa jadi konflik,” demikian Imron. (qia)

Roket Tak Mengganggu

Sekretaris Utama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bambang Kusumanto ketika dikonfirmasi menjawab kekhawatiran warga. Menurutnya, peluncuran roket satelit tidak akan mengganggu ekosistem hutan ataupun laut. Karena roket yang diluncurkan bukan rudal, tetapi roket yang berisikan satelit. Peluncuran roket di Indonesia sudah dilakukan sebelumnya di Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat. Dengan roket yang diluncurkan sebanyak tiga roket jenis RX 200 di Instalasi Uji Terbang Lapan. Peluncuran roket sendiri merupakan tahap awal pembangunan satelit mikro Lapan-ORARI.

Dijalaskan Bambang, peluncuran ketiga roket di Garut merupakan sebuah terobosan besar untuk membantu upaya penanggulangan bencana alam, dengan menyediakan sarana komunikasi amatir radio di lokasi bencana.

Adapun muata roket yang dibawa diantaranya bermuatan telemetri Lapan yang bertujuan untuk uji dinamika terbang roket. Roket lainnya membawa muatan komunikasi digital amatir radio Automatic Position Reporting System (APRS) yang bertujuan menguji sistem di udara.

“Jadi jangan khawatir dengan masalah gempa, justru satelit yang kita luncurkan dengan roket dari Enggano ini akan menjawab kebutuhan komunikasi darurat ketika bencana terjadi. Karena merupakan cikal bakal mitigasi bencana dan sangat membantu memberikan informasi yang akurat mengenai terjadinya gempa,” jelas Bambang.

Untuk Enggano nantinya, menurut Bambang akan menjadi kawasan peluncuran satelit berdiameter 570 meter atau ukuran besar. Sedangkan di Garut, roket satelit yang diluncurkan berukuran lebih kecil yakni berdiameter 420 meter. “Yang jelas sebelum meluncurkan roket satelit, kami akan melakukan uji coba lebih dulu. Di Enggano akan dibuat infrastruktur kantor peluncuran roket,” demikian Bambang.

* Harianrakyatbengkulu.com
Lanjut membaca “Warga Enggano Tolak Jadi Lokasi Peluncuran Roket”  »»

Monumen Thomas Parr | Kuburan Bulek (bulat)


 Monumen Thomas Parr

Monumen ini dikenal rakyat Bengkulu dengan sebutan Kuburan Bulek (bulat) karena bentuk monumen tersebut yang berbentuk bulat. Disinilah dikubur seorang penguasa Inggris Residen Thomas Parr. Ia seorang penguasa yang kejam. Sejak ia berkuasa tahun 1805, ia memaksa rakyat menanam komoditi yang laku di pasaran dunia. Sejauh 1 km dari kawasan ini juga terdapat komplek pemakaman warga eropa terutama Inggris. Taman pemakaman ini menjadi obyek wisata sejarah dan nostalgia terutama bagi warga negara Inggris yang berkunjung.

*Wisata Bengkulu
Lanjut membaca “Monumen Thomas Parr | Kuburan Bulek (bulat)”  »»

Rumah Pengasingan Bung Karno | Pariwisata Bengkulu

Salah satu tempat pengasingan Soekarno berada di Kota Bengkulu
Selama pengasingannya di Bengkulu, Bung Karno ditempatkan di sebuah rumah yang awalnya adalah tempat tinggal orang Cina yang bernama Tan Eng Cian. Tan Eng Cian adalah pengusaha yang menyuplai bahan pokok untuk kebutuhan pemerintahan kolonial Belanda. Soekarno menempati rumah tersebut dari tahun 1938 hingga tahun 1942. Rumah ini berjarak sekitar 1,6 km dari Benteng Malborough. Rumah yang berada pada koordinat 0,3o 47l 85,1ll Lintang Selatan dan 102o15l 41,7ll  Bujur Timur ini berada di ketinggian 64 m di atas permukaan laut.
Rumah yang dibangun pada awal abad ke-20 ini berbentuk empat persegi panjang. Bangunan ini tidak berkaki dan dindingnya polos. Pintu masuk utama berdaun ganda, dengan bentuk persegi panjang. Bentuk jendela persegi panjang dan berdaun ganda. Pada ventilasi terdapat kisi-kisi berhias. Rumah dengan halaman yang cukup luas ini memiliki atap berbentuk limas. Luas bangunan rumah ini adalah 162 m2, dengan ukuran 9 x 18 m.
Dulu luas keseluruhan rumah ini mencapai 4 hektar. Selain rumah utama, ada beberapa bangunan lain. Dengan berjalannya waktu, oleh Pemerintah Propinsi Bengkulu lahan yang ada kemudian dibagi-bagi untuk rumah penduduk dan sebagian untuk gedung instansi pemerintah daerah setempat.
Di dalam rumah pengasingan ini tersimpan benda-benda peninggalan Bung Karno yang memiliki nilai sejarah. Benda-benda tersebut merupakan saksi bisu yang menemani sang Proklamator dalam menyusun strategi-strategi perjuangan selama di pengasingan. Meskipun rumah ini tidak terbilang besar, namun pembagian ruang dan penataan benda-benda berharga tersebut cukup rapi dan teratur.
Di teras, selain meja dan kursi, ada dua lemari kecil, satu untuk menyimpan berbagai jenis suvenir dan satu lagi menjadi tempat menyimpan makanan khas Bengkulu dan berbagai jenis kue lainnya. Bergeser sedikit ke dalam rumah, pengunjung dapat menjumpai sepasang kursi tua. Di sisi kanan terdapat tiga buah kamar dan di sisi kiri terdapat dua kamar tidur. Di dalam kamar tidur terdapat ranjang besi yang merupakan tempat tidur Bung Karno saat ia menghuni rumah ini. Di dalam satu dari tiga kamar lainnya, yang terletak di bagian depan, terpajang duplikat sepeda tua, kendaraan yang biasa dipakai Bung Karno untuk bepergian ketika itu.
Di kamar paling tengah ditempatkan sebuah lemari gandeng berukuran 2 x 1,5 meter, tempat buku koleksi Bung Karno dipajang. Sebuah lemari pakaian menyimpan pakaian serta beberapa benda bekas pemain sandiwara ketika itu, seperti kebaya dan payung tua terbuat dari kertas. Semuanya telah tampak usang dan pudar warnanya.
Kamar terakhir, pada bagian belakang, tampak kosong, tapi pada setiap bagian dinding terpajang bingkai-bingkai foto berukuran besar; tampak foto-foto Bung Karno beserta Ibu Inggit dan keluarga serta kerabatnya yang lain, termasuk foto Fatmawati yang ketika itu baru beranjak dewasa.
Pada bagian belakang rumah terdapat beranda dengan sepasang kursi santai. Pada bagian kanan terdapat bangunan memanjang ke belakang, terdiri atas lima petak, di antaranya merupakan kamar kecil atau kamar mandi, sedangkan yang lainnya berfungsi sebagai gudang dan dapur.
Namun, koleksi peninggalan yang sebenarnya paling berharga di dalam rumah ini adalah buku-buku Bung Karno yang jumlahnya mencapai ratusan buah. Deretan buku-buku tebal tersebut meliputi pelbagai jenis, seperti karya sastra klasik, ensiklopedia, data kepemimpinan Jong Java, hingga Alkitab Pemuda Katolik. Sayang sekali, buku-buku yang sebagian besar berbahasa Belanda itu sudah dalam keadaan rapuh dan hancur termakan usia. Jika diprosentasikan, sekitar 60 persen dari semua buku yang ada di Rumah Pengasingan Bung Karno ini rusak parah.
Sampul buku sebagian besar berlubang atau hancur. Warna buku pun sudah memudar dan rapuh. Tidak ada alat pengatur suhu atau sarana penjaga keawetan buku, seperti layaknya sebuah museum.
Selain buku koleksi Bung Karno, puluhan seragam kelompok Tonil Monte Carlo juga disimpan di rumah ini. Sungguh disayangkan, di dalam lemari penyimpanan ini juga tidak dilengkapi dengan pengatur suhu dan cahaya untuk mencegah kerusakan akibat pelapukan dan berbagai faktor lain.


* Bengkulukota.go.id
Lanjut membaca “Rumah Pengasingan Bung Karno | Pariwisata Bengkulu”  »»

Objek Wisata Air Terjun Kepala Siring



Objek Wisata Air Terjun Kepala

Adalah salah satu tujuan wisata baik lokal maupun wisatawan luar daerah di daerah kabupaten Bengkulu Utara dan memiliki daya Tarik berupa air terjun dan irigasi peninggalan Belanda serta pemandangan alam hutan konservasi sebagia tempat tumbuhnya Rafflesaia.
Fasilitas : Jalan aspal kelokasi, Shelter dan halaman parkir.

*Wisata bengkulu
Lanjut membaca “Objek Wisata Air Terjun Kepala Siring”  »»

Wisata Alam Goa Seluma | Objek Wisata | Rekreasi Pelajar & Mahasiswa






Wisata Alam Goa Seluma
Di wilayah Kabupaten Seluma sangat banyak terdapat goa-goa yang menarik untuk dijadikan kawan wisata. Diantaranya terdapat di desa Lubuk Resam kecamatan Seluma Utara. Goa-goa tersebut tersebar di beberapa tempat dengan radius yang tidak terlalu jauh satu dengan yang lainnya.
 Selama ini goa tersebut merupakan tempat yang paling sering dikunjungi oleh para siswa dan mahasiswa.
.*Wisata Bengkulu.
Lanjut membaca “Wisata Alam Goa Seluma | Objek Wisata | Rekreasi Pelajar & Mahasiswa”  »»

Pusat Latihan Gajah Seblat (PLG) | Objek Wisata Bengkulu

Klik Photo untuk gambar Full
Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat merupakan lokasi yang digunakan untuk melatih dan membantu proses perkembangbiakan gajah-gajah liar sumatra (elephas maximus sumatrensis) yang terdapat di Propinsi Bengkulu. Tempat yang menjadi salah satu tujuan wisata di Propinsi Bengkulu ini berdiri pada bulan Oktober 1992 melalui SK Menhut No. 658/Kpts-ll/1995 tanggal 8 Desember 1995, memiliki luas sekitar 6800 hektar, dan merupakan bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Selain sebagai kawasan konservasi bagi sekitar 200 ekor gajah liar sumatra, PLG Seblat juga merupakan habitat bagi beberapa flora dan fauna langka khas Pulau Sumatra. B. Keistimewaan
Di kawasan Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat pengunjung akan disuguhi dengan berbagai jenis atraksi gajah yang cukup memukau. Di tangan para pelatih yang sudah berpengalaman, gajah-gajah yang tadinya liar disulap menjadi hewan jinak dan cerdas yang sanggup memahami instruksi manusia. Bagi pengunjung yang baru pertama kali menyambangi kawasan ini, pasti akan terkagum-kagum melihat gajah-gajah tersebut mampu melakukan atraksi-atraksi seperti menggendong manusia, berdisko, mengalungkan bunga, membawa bendera, menebak angka/huruf, bermain sepak bola, berbaris, gajah pacaran (gajah jantan membawa payung dan gajah betina memeluknya), dan lain-lain.

Belum hilang perasaan kagum atas atraksi gajah-gajah di kawasan ini, pengunjung akan dibuat terkagum-kagum lagi ketika melihat keistimewaan lainnya dari kawasan konservasi ini. Sebab, di kawasan PLG Seblat juga terdapat flora dan fauna langka yang dilindungi oleh pemerintah. Selain bunga Rafflesia (rafflessia arnoldi), pengunjung akan menjumpai hewan-hewan langka seperti tapir, rusa, badak sumatra, harimau loreng sumatra, kucing emas, kambing hutan, berbagai jenis ular, siamang, simpai, kera ekor pendek, berbagai jenis burung (rangkong, beo, pergam), ayam hutan, elang, dan lain-lain. Konon, di kawasan ini juga beberapa kali ditemukan jejak manusia pendek, namun untuk memastikannya dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

* javatoursandtravel
Lanjut membaca “Pusat Latihan Gajah Seblat (PLG) | Objek Wisata Bengkulu”  »»

Pulau Enggano, Pulau Keliru | Pulau terluar

Pulau Enggano merupakan pulau terluar dan terisolasi di Samudra Hindia, 12 jam perjalan laut dari Pelabuhan Pulau Bai, Bengkulu. Enggano berarti “keliru” dalam bahasa Portugis. Pulau ini masuk peta sejak zaman Belanda dan pernah menjadi benteng pertahanan Jepang. “Keadaan pulau ini tak banyak berubah sejak sebelum kemerdekaan,” kata Alfared (75 tahun), penasehat Suku Kaitora, suku terbesar di Enggano.




* zamrud-khatulistiwa.or.id
Lanjut membaca “Pulau Enggano, Pulau Keliru | Pulau terluar”  »»

Status Pulau Enggano | Enggano Island

Pulau Enggano adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di samudra Hindia dan berbatasan dengan negara India.Pulau Enggano ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah kabupaten Bengkulu Utara,provinsi Bengkulu. Pulau ini berada di sebelah barat daya dari kota Bengkulu dengan
Klik Di Photo untuk melihat ukuran Besar.
koordinat 5° 31′ 13″ LS, 102° 16′ 0″ BT.Penduduk asli dari pulau Enggano adalah suku Kauno yang mulai menempati tempat ini pada zaman Belanda (sekitar tahun 1934).

Selain suku Kauno, terdapat suku Banten, dan 4 jenis suku lainnya.Penduduk dari pulau dengan luas 40 hektare ini rata-rata hidup dari perkebunan coklat yang hasilnya dijual ke kota Bengkulu.Di pulau Enggano terdapat 5 buah Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang terletak di desa Apoho, Banjar Sari, Ka'ana, Meok dan Kayaapu.












Lanjut membaca “Status Pulau Enggano | Enggano Island”  »»

Danau Dendam Tak Sudah | Objek Wisata yang Mengagumkan | Bengkulu

Danau Dendam tak Sudah  atau (DDTS) adalalah salah satu objek wisata di-Bengkulu yang wajib dikunjungi.
Nama danau ini memang terasa aneh, menyeramkan dan belum seakrab danau-danau besar, seperti Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Maninjau dan Danau Singkarak di Sumatera Barat dan Danau Ranau di Lampung.

Namun pesona Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) di Bengkulu ini tidak kalah indah dan eksotik. Memang, saat ini belum banyak wisatawan yang mengenal danau yang hanya berjarak sekitar enam kilometer dari pusat Kota Bengkulu itu.

Menilik dari namanya saja, Danau Dendam Tak Sudah sudah menyiratkan sebuah kisah tragis dibaliknya. Memang, nama danau ini dipercayai terkait dengan legenda sepasang muda-mudi. Mereka mengikat janji sehidup semati, tetapi kisah asmara mereka tak kesampaian, karena orangtua sang gadis tidak merestui. Dia dijodohkan dengan laki-laki lain, padahal benih-benih cinta di hati kedua remaja ini tidak bisa dipisahkan lagi.

Lalu kedua anak muda yang dimabuk asmara itu bunuh diri ke dalam danau. Konon sejak itu di dalam danau terdapat dua ekor lintah besar, yang merupakan jelmaan sepasang kekasih tersebut.

Pada cerita versi lain, danau ini sengaja dibuat untuk mencegah terjadinya intrusi air laut. Kawasan danau ini memang berjarak kurang lebih dua kilometer dari bibir pantai dan dipergunakan untuk mencegah mengalirnya air laut ke darat.

Di masa Belanda, danau ini kemudian dibuat dam, agar lebih tertata dan tidak mudah meluap serta memudahkan pembuatan jalan. Bukti-bukti dam itu bisa terlihat hingga kini. Namun setelah merdeka, pembangunan dam terbengkalai. Dam yang tak selesai itu menginspirasikan warga setempat untuk menamainya menjadi Dam Tak Sudah dan kata "Den" di depan kata "Dam" hanyalah merupakan "kerancuan" yang sengaja ditimbulkan untuk menggelitik rasa ingin tahu.

Danau seluas 37,50 hektare itu memiliki keunikan yang tidak dimiliki danau lainnya. Di bawah Danau Dendam Tak Sudah, konon terdapat gunung berapi.

Danau ini juga memiliki berbagai flora unik, yakni anggrek Pensil (vanda hookeriana), yang diyakini hanya tumbuh di kawasan ini. Flora unik yang lain adalah anggrek matahari, bakung, nipah, pulai, ambacang rawa, terentang, plawi, brosong, gelam, pakis dan sikeduduk.

Panorama di kawasan danau juga sangat indah. Sejauh mata memadang, pengunjung akan dimanja lanskap Bukit Barisan yang membiru dan terlihat sayup-sayup di kejauhan.

Di seputar danau kini menjadi kawasan cagar alam karena menjadi plasma nuftah bagi anggrek pensil. Juga ditemukan berbagai fauna seperti kera ekor panjang, lutung, burung kutilang, babi hutan, ular Phyton, siamang, siput dan berbagai jenis ikan termasuk ikan langka seperti Kebakung dan Palau.

Kalau dilihat danaunya saja, mungkin tempat ini masih kalah dibanding Danau Toba atau Danau Singkarak, tapi bila dilihat potensi flora dan fauna di seputar kawasan danau, rasanya tidak ada yang menyamai. Untuk menemui berbagai flora dan fauna di seputar kawasan danau, pengunjung harus menjelajah kawasan Cagar Alam Dusun Besar seluas 577 Ha. Hanya saja akibat perambahan, tidak seluruh flora dan fauna bisa ditemukan dalam sekali jelajah. Berdasarkan hasil foto satelit citra Landsat tahun 1998, kawasan yang masih berhutan tinggal 52 hektare.

Perambahan cagar alam telah mencapai 70% dari luas kawasan, terutama di sepanjang kiri jalan air Sebakul-Desa Nakau. Perambahan ini telah mengancam kondisi fisik kawasan serta sejumlah flora dan fauna yang kini mulai sulit ditemui.

Beruntung, anggrek pensil yang merupakan flora unggulan Danau Dendam Tak Sudah, hingga kini masih bisa dinikmati pengunjung. Anggrek dengan bunga putih dipadu warna ungu dan bintik-bintik hitam, selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke danau itu.

Lutung dan kera ekor panjang pun terkadang masih bisa terlihat bergelantungan di pohon-pohon. Namun fauna lain, kini mulai jarang ditemui.

Kini danau tersebut juga berfungsi sebagai daerah tangkapan air (catchment area). Kawasan ini merupakan penyuplai sebagian besar air untuk petani di kota Bengkulu serta penyimpan cadangan air tanah.

Cagar Alam Dusun Besar tempat danau ini berada memiliki topografi wilayah antara nol sampai delapan 8%. Ketinggian kawasan ini dari permukaan laut kurang lebih 15 meter. Bentukan lahan dari batuan yang menyusun kawasan terdiri dari batuan neogin (Pliosin dan Miosin).

Di kawasan danau, pengunjung bisa menyaksikan pemandangan alam berupa permukaan danau yang terlihat kemerahan ditimpa sang surya menjelang beranjak keperaduannya. Atraksi matahari terbit disertai udara pagi yang bersih serta semburat warna merah di permukaan danau menjelang malam sangat ideal bila diabadikan dari lensa kamera.

Keasrian danau serta lingkungan cagar alam yang luas merupakan potensi bagi wisatawan minat khusus untuk melakukan pendidikan dan penelitian. Di lokasi ini, pengunjung juga bisa berperahu dan menggunakan rakit ke seluruh penjuru danau, dan memancing.

Beberapa warga di seputar danau menyediakan pondok-pondok yang menawarkan berbagai jenis makanan seperti jagung bakar dan kelapa muda. Beberapa makanan khas Bengkulu seperti perut punai, lempuk dan kue tat juga bisa dibeli di sekitar lokasi.

*KapanLagi.com
Lanjut membaca “Danau Dendam Tak Sudah | Objek Wisata yang Mengagumkan | Bengkulu”  »»

Photo Bengkulu Diambil dari Satelit | BENGKULU PHOTO SATELLITE MEDIUM RESOLUTION (800 X 600, - 252KB)

Klik Bagian Photo Untuk Ukuran Besar

Sumber Photo :Google.com
Lanjut membaca “Photo Bengkulu Diambil dari Satelit | BENGKULU PHOTO SATELLITE MEDIUM RESOLUTION (800 X 600, - 252KB)”  »»

PETA BENGKULU | BENGKULU TOURISM MAP

Klik Peta Untuk Ukuran Besar


Sumber peta :.indonesia-tourism.com
Lanjut membaca “PETA BENGKULU | BENGKULU TOURISM MAP”  »»

Objek wisata Pantai Panjang Bengkulu | Long Beach |

Pantai panjang dan beberapa komentar tentang pantai panjang.

Pantai Panjang :
merupakan obyek wisata pantai yang cukup terkenal di Propinsi Bengkulu, selain Pantai Tapak Padri, Pantai Pasir Putih, dan Pantai Humo. Mengapa disebut Pantai Panjang? Karena garis pantainya yang cukup panjang, yaitu sekitar 7 km. Selain itu, jarak antara garis pasang dan garis surutnya juga panjang, jika dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya. ...

Komentar Responden :

pantai bengkulu itu bagus bgt.. gx kalah dgn pantai kuta bali. secara pantainya yg pnjng mencapai 7 km.
hanya saja stakeholders yg blm bs memaksimalkan potensi pariwisata yg ada di bengkulu. saya sekarang kuliah di STPB (Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung). WAIT FOR ME... jd kepala dinas pariwisata bengkulu ya, hehe... insyaallah bengkulu akan msk k’dlm salah satu destinasi utama di indonesia. amin...
mila 19/07/08 05:39

menurut saya pantai panjang yg terletak di kota bengkulu sagat bagus hanya saja kurang dalam penggelolaannya. saya berharap dinas pariwisata kota bengkulu dapat mengatasinya. kapan lg kota kita tercinta bengkulu dapat dikenal oleh masyarakat indonesia dan masyarat luar negri.
abdul naim 18/08/08 12:17
anggut atas

pantai yang sangat indah tdk klah ma bali,mga dinas pariwisata bengkulu cepat membangunya menjadi objek wisata terbaik di indonesia. sehingga para turis asing akan berbondong2 datang ke bengkulu, good luck
veny 04/09/08 08:49
unib

pantai bengkulu lebih mantap kalo warung-warung yang di pinggiran digusur... habisnya merusak pemandangan. maju bengkulu!
riz-Q hayden 29/10/08 06:39
Tmur Indah 2.tp skrg lg kul Di Jogja

pantai pling indah di dunia! aq sring nian ke siko. tempatnyo anak remaja. DOAKAN AQ JADI GUBERNUR BENGKULU YAW, AMIEN!!! QTO BANGUN BENGKULU BERSAMA.
Apri 14/01/09 08:16
Denpasar, Bali

Dibandingin dengan Pantai Kuta Bali yang saat ini penuh sampah, pantai panjang jauh lebih menarik, hanya saja pemda kurang kreatif dalam pengelolaannya. Sebaiknya pemda dan instansi terkait lebih fokus untuk kemajuan pariwisata bengkulu, salah satunya mungkin bisa lebih diperbanyak festival seni dan agenda wisata yang bisa jadi ajang promosi untuk bengkulu, bukan hanya mengandalkan festival tabot setiap setahun skali itu.
novi 28/01/09 11:06
banjarmasin

Baru 1 kali ke Bengkulu dan terkesan dengan keindahan Pantai Panjang (tidak kalah dengan Pantai Kuta, Bali), namun ada beberapa catatan:
1. Kebersihan tidak dijaga (banyak areal pantai yg jorok);
2. Banyak bangunan liar di malam hari;
3. Perluas tempat utk tempat berenang di pantai yg safe (ada batas & penjaga pantai);
4. Kampung Nelayan perlu ditata supaya bersih dan asri.
thiya 02/02/09 12:41
curup

menurut saya pantai panjang bengkulu sangat indah. tetapi pondok-pondok untuk wisatawan sangat sedikit. tidak seperti dahulu. jadi mudah-mudahan pemerintah tambahin lagi...
M. Ramdhan Adityo 13/03/09 11:26
Tangerang

Banyak sekali komentar dari rekan-rekan yang memuji tentang keindahan pantai panjang. saya secara pribadi juga mengakui keindahanya. Pantai panjang jauh lebih bagus dari parangtritis di Jogja. selama saya melihat beberapa pantai seperti pantai-pantai di pesisir selatan jawa, semisal baron, krakal, parangtritis, terus pantai kartini di Jepara dan tetangga kita (pantai parai di Bangka), pantai panjang memiliki potensi tempat wisata yang lebih bagus dari semua itu. sekarang hal ini tinggal bagaimana cara pemda bengkulu, dalam hal ini dinas pariwisata mengasah potensi yang ada.
enzu 27/04/09 11:49
jln.aso-aso no.33 sibolga

aq org mdn skul d SMA KATOLIK SIBOLGA. DL AQ TNGGAL D BENGKULU, alamat rmahq perum PTPN 7 SUKARAJA KEc.SUKARAJA.kABSELUMA BENGKULU SELATAN. PANTAI PANJANG t indh bngt tp syg skrg mkin ktor z kpd pmrntah koto bengkulu tlg dprhtkan mslh kbrshn ne.
widya lestari 21/05/09 01:46
berkas,

menurut saya pantai panjang mempunyai potensi bsar untuk menjadi daerah pariwisata yang go nasional or go internasional, seperti pantai kuta_bali karena tempatnya sangat indah dan sangat bagus. tinggal menunggu bgaimana cara pemda n dinas pariwisata mengasah potensi di pantai panjang.
satrio 08/06/09 08:24
Bengkulu

Pantai panjang pantai yang luar biasa. Pantainya indah, layak untuk jadi objek wisata. Surfing Ok. Jarang-jarang lho di pantai ada pohon pinus, yang notabenenya ada di pegunungan.
Firmansyah,SH.MBA 24/06/09 03:55
Tenggarong Kalimantan Timur

Pantai panjang Bengkulu tiada tanding tiada banding, sekarang ini membentang dari kawasan Pulau baii s/d sungai suci. Saya sangat kagum akan kemajuan pembangunan objek wisata ini. Nah untuk menarik pengunjung hendaknya dilengkapi fasilitas wisata lain seperti angkutan pantai khusus, kuliner yang memadai, bersih dan tertata rapi...
putu ngurah supadma 03/07/09 10:30
Denpasar,Bali

3 tahun yang lalu aku meninggalkan kota bengkulu untuk melanjutkan pendidikan d Bali, waktu itu bengkulu masih belum begitu indah tapi sekarang lumayan sudah ada kemajuan dalam pembangunan di bidang pariwisata seperti yang terlihat di pantai panjang dan tapak padri, begitu juga dengan pembangunan jalan raya menuju ke Seluma terus ada perbaikan dan pelebaran jalan. Dan kini sudah ada 2 mall yang di bangun yaitu Bengkulu Indah Mall dan Mega Mall.
selama 3 tahun aku di pulau Bali, aku yakin pantai-pantai yang ada di Bengkulu mampu bersaing dengan Pantai Kuta.
rahmad 03/07/09 10:36
JAKARTA

we... gw kangen sama bengkulu, apalagi pantai panjangnya...
surya 12/07/09 08:03
jakarta

apakah teman-teman bisa memberikan informasi untuk sewa mobil di bengkulu??? terima kasih.
Leony S. 23/07/09 01:38
Nederland

Bengkulu sdh jauh banyak kemajuannya dibandingkan waktu saya masih tinggal di sana. Pantainya bisa dipakai lari2 pagi, sepi dan yach lumayan bersih. Yg penting ada kesadaran dr orang2nya untuk menjaga kebersihan kotanya. Hidup Bengkulu, Maju Terus!!!
lola 26/07/09 03:15
Pati,Semarang

Bengkulu emang keren yo... kebersihan? kalo aku bilang itu sih gada masalah. karna kan itu masih barulah, gak seterkenal kayak pantai2 laen bo.
aku kangen ni, cpengen balik lagi k Bengkulu... soalnya udah 9 taun aku pergi meninggalkan Bengkulu. pokoknya buat Bengkulu maju terus deh y...
mela 27/07/09 11:10
bogor

saya pernah ke pantai panjang, dilihat dari jalan, sumpah pemandangannya indah banget... jarang banget bisa ngeliat hamparan pasir pantai putih yang menyatu ama hutan pinus... ini potensi wisata yang bisa masuk tingkat internasional, sayang kebersihan dan pengelolaannya kurang maksimal.
karena itu pemerintah bengkulu harusnya bisa lebih maksimalin lagi pengelolaan dan promosinya ke masyarakAt luas, tapi pengelolaannya jangan sampai ngerusak pemandangan dan keseimbangan alam yang udah ada.
Johnson 02/08/09 07:31
Bandung

Kmren bru pulang dr Bengkulu, asli pantai panjang kreeen abiz.. Uii TOP BGT deh kyknya.. Fsilitasnya juga udh lngkap. Ga kalah ama pantai kuta. Tinggal dpoles sdikit lagi, sy yakin pantai panjang akan jd objek wisata internasional.. I love Bengkulu..
Leonie 09/08/09 08:23
Bengkulu

BENGKULU, itu tmpt aQ skrg tnGGaL...
keRen bGt...
tP anK2ny rada2 brandal...
jd nGeri...
heHe...
ridho 01/09/09 11:51
jl timur indah bengkulu

bengkulu emg kota yg sangat indah...
tapi, sepak bolanyo blum padek...
mujulah sepak bola bengkulu...
Hoky Rusmawati 16/09/09 07:00
Palembang

bengkulu kota yang indah, wilayah yang berada di pesisir pantai panjang yang elok dan cantik, pengen lagi ke sana dan menetap di sana!
tara 14/10/09 01:27
bengkulu

bengkulu...
tunggu tanggal maennya >_
rovle 16/10/09 09:45
nedherlands

saya orang bemngkulu, skrng tnggal di belanda..
yang saya harap bengkulu terus menjadi potensi pariwisata lokal bahkan mancanegara...

penuh keseriusan dan keahlian dalam mengelola semua yang menjadi alasan wisata,,,
mohon biar bengkulu rame bnyak dikunjungi wisatawan,,,
Ayu Winarti 17/11/09 01:34
Jl. Bambu Petung No.27 Bambu Apus Jakarta Timur

Saya juga sependapat, kalau pantai panjang di Bengkulu indah dan menyenangkan... Sayangnya aku hanya punya sedikit waktu untuk berkunjung ke pantai Panjang,itu pun disempat sempatkan saat detik2 keberangkatan balik ke Jakarta.
rahmat yudhistira 23/11/09 07:26
jl.tanjungjaya no 9.pekanbaru

Bengkulu kota yang indah ,banyak tempat wisata yg bagus.apalagi bagi buat muda-mudi..pas buanget.bengkulu jga kampung aku.aku bangga jadi org bengkulu.I love you full bengkulu
Reza Mira 10/01/10 04:14
jl.ters holis bandung

Tiada kata lain Pantai Panjang pantai yang sangat indah nan mempesona, pasirnya putih dan alami suasananya tetapi kalau bisa pemerintah daerah setempat terus membangun infrastruktur yang menunjang wisatawan dari luar negeri maupun lokal agar bisa bersaing dengan lokasi wisata baik dari luar maupun dalam negeri, Bravo Pantai panjang, Bravo Bengkulu !!!
BAGUS CHICKS 01/04/10 02:21
Lebong jaya

gue seneng dengan kekayaan alam kota bengkulu yang gokil abieeezzz.....baru 2hari kemaren gue pulang kesini,,ternyata udah sama ama Pantai di Florida (secara gue tinggal disana gitcu LOCH!!)SALUUUTT buat pantai Panjang...xixixixix >,<

pantainya kerenz,pokonya tempat buat nongkrong yang asyix!!!
GO BENGKULU!!!!! I LOVE U,,
joey 20/04/10 08:54
jakarta

gooooood bagus bangeeetttt


Versi wisata melayu,.
Nah Sekarang Bagaimana Dengan anda. ???
Lanjut membaca “Objek wisata Pantai Panjang Bengkulu | Long Beach |”  »»

Pantai Panjang

pantaipanjang.jpgPantai Panjang merupakan tempat rekreasi Obyek Wisata Alam  terletak 3 km dari pusat Kota Bengkulu dapat ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan.,  ramai dikunjungi wisatawan baik Nusantara maupun Mancanegara. terbentang sepanjang lebih kurang 7 km  dan lebar 500 m dengan hamparan pasir putihnya yang  landai.



Keistimewaan pantai ini sepanjang pinggir pantai  ditumbuhi pohon cemara dan pinus  yang menambah kesejukan , sehingga para pengunjung yang datang dapat menyaksikan   panorama alam yaitu tenggelamnya matahari serta berjemur dan mandi dipagi atau sore hari dengan tiupan angin sepo-sepoi.  Fasilitas yang ada di sekitar kawasan objek wisata Pantai Panjang berupa hotel berbintang, Cottage, Restoran, Kolam Renang, Tempat bermain anak –anak dan tempat parkir yang lepas, Pos keamanan polisi dll. 

pantai_panjang3.jpgKetika menyambut malam Tahun Baru di kawasan objek wisata tersebut ramai dikunjungi masyarakat, wisatawan dan pendatang untuk mendirikan tenda-tenda disekitar pantai.

 

Sumber: indonesia.go.id
Lanjut membaca “Pantai Panjang”  »»

Sejarah Kota Bengkulu | Bengkulu Kota

Provinsi Bengkulu mempunyai arti sejarah untuk negeri ini. Salah satunya rumah pengasingan Presiden pertama Indonesia Ir Soekarno di tengah kota Bengkulu
Pada pertengahan abad ke-13 sampai dengan abad ke-16 di daerah Bengkulu terdapat 2 (dua) kerajaan yaitu : Kerajaan Sungai Serut dan Kerajaan Selebar. Pada tahun 1685 Inggris masuk ke Bengkulu dan menjajah Bengkulu selama kurang lebih 139 tahun (1685-1824). Sejak 1824-1942 daerah Bengkulu sepenuhnya berada dibawah kekuasaan Pemerintahan Hindia Belanda. Setelah Belanda kalah dari Jepang pada tahun 1942 dimulailah masa penjajahan Jepang selama kurang lebih 3 (tiga) tahun.

Pada pertengahan abad ke-13 sampai dengan abad ke-16 di daerah Bengkulu terdapat 2 (dua) kerajaan yaitu : Kerajaan Sungai Serut dan Kerajaan Selebar. Pada tahun 1685 Inggris masuk ke Bengkulu dan menjajah Bengkulu selama kurang lebih 139 tahun (1685-1824). Sejak 1824-1942 daerah Bengkulu sepenuhnya berada dibawah kekuasaan Pemerintahan Hindia Belanda. Setelah Belanda kalah dari Jepang pada tahun 1942 dimulailah masa penjajahan Jepang selama kurang lebih 3 (tiga) tahun.

Setelah Indonesia merdeka Bengkulu ditetapkan sebagai kota kecil di bawah pemerintahan Sumatera Bagian Selatan dengan luas 17,6 KM2 berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1956 tentang Pembentukan Kota Kecil Bengkulu. Pada tahun 1957 kota kecil Bengkulu berubah menjadi Kotapraja berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957, yang meliputi 4 (empat) wilayah kedatukan dengan membawahi 28 Kepemangkuan, yaitu :

- Kedatukan Wilayah I terdiri dari 7 kepemangkuan
- Kedatukan Wilayah II terdiri dari 7 kepemangkuan
- Kedatukan Wilayah III terdiri dari 7 kepemangkuan
- Kedatukan Wilayah III terdiri dari 7 kepemangkuan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1957 jo Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Pembentukan Propinsi Bengkulu, menetapkan Kota Bengkulu sebagai Ibukota Provinsi Bengkulu. Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintah di Daerah, merubah sebutan Kotapraja menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bengkulu. Kotamadya Daerah Tingkat II Bengkulu selanjutnya dibagi dalam 2 wilayah setingkat kecamatan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor : 821.27-039 tanggal 22 Januari 1981, yaitu :

- Wilayah Kecamatan Teluk Segara
- Wilayah Kecamatan Gading Cempaka

Dengan ditetapkannya Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 440/1981 dan Nomor 444/1981 dan dikuatkan dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 141/1982 tanggal 1 Oktober 1982, menghapus wilayah Kedatukan dan Kepemangkuan menjadi kelurahan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41/1982 dalam wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bengkulu terbagi 2 (dua) Wilayah Kecamatan Definitif yang membawahi 38 kelurahan, yaitu :

- Kecamatan Teluk Segara membawahi 17 Kelurahan
- Kecamatan Gading Cempaka membawahi 21 kelurahan

Pada tahun 1986 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46/1986 tentang perubahan batas dan perluasan wilayah Kotamadya Dati II Bengkulu, luas wilayah Kotamadya Bengkulu berubah dari 17,6 KM2 menjadi 144,52 KM2 dan terdiri dari 4 wilayah kecamatan, 38 kelurahan serta 17 desa.
Lanjut membaca “Sejarah Kota Bengkulu | Bengkulu Kota”  »»

Peta Kota Bengkulu | Bengkulu Kota Maps

Klik Peta Untuk Ukuran Besar


Sumber fotho : bengkulukota.go.id
Lanjut membaca “Peta Kota Bengkulu | Bengkulu Kota Maps”  »»

Thursday | 6:18 PM | 0 Comments

Raflesia Arnoldi Vs Bunga Bangkai


“Bu, aku bingung, sebenarnya bunga bangkai itu Rafflesia arnoldii atau bukan? Tapi kok gambarnya beda ”, Tanya seorang siswa SD kepadaku, sambil menunjukkan dua gambar yang berbeda.
Yang satu berbentuk :
Bunga Bangkai (Amorphophallus titanium )

















  

Dan satu lagi berbentuk :
Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii)















Nah, terkadang di buku-buku pelajaran sekolah, yang tertulis dibawah gambar kedua gambar itu tertulis “bunga Bangkai Rafflesia Arnoldi”.




Lanjut membaca “Raflesia Arnoldi Vs Bunga Bangkai”  »»

Sejarah Nama Raflesia | Raflesia Arnoldii

Rafflesia Arnoldi adalah tumbuhan/tanaman yang dikenal juga sebagai bunga bangkai Tapi keduanya tedapat perbedaan yang sangat jelas Raflesia Arnoldi Tidak sama dengan Bunga Bangkai.

Alias Bunga Raflesia Beda dengan Bunga Bangkai.


Raflesia Arnoldi berbeda dengan bunga-bunga lain yang biasanya berbau wangi.Bunga Raflesia Arnoldi ini ditemukan dan dimasukkan ke dalam catatan pada abad 19.

 Awal mula ditemukannya Rafflesia Arnoldi ini , pada tahun 1818 Sir Stamford Raffles dan seorang ahli fisika yang bernama Joseph Arnold menjelajahi sebuah daerah di Bengkulu.
(Dua Orang yang Bebeda pula)

Ketika mereka sedang menjelajahi daerah tersebut mereka mencium bau yang sangat menyengat dan berbau busuk , mereka langsung mencari asal bau menyengat tersebut setelah beberapa lama mencari , akhirnya mereka menemukan asal baunya yaitu berasal dari sebuah bunga yang tumbuh sudah cukup besar , setelah diidentifikasi dengan cermat , ditemukanlah identitas bunga tersebut.

Nama bunga tersebut diambil dari nama dari kedua penemunya yaitu Rafflesia Arnoldi , bunga ini berasal dari golongan Amorpholus Titanium Becc (bunga bangkai) , dan termasuk suku Araceae (talas-talasan).
Kini tanaman Rafflesia Arnodi ini telah dilindungi dan dipelihara oleh pemerintah karena tanaman ini sudah hampir punah , kita dapat melihat tanaman ini dengan mengunjungi kebun Raya Bogor.
Tanaman ini juga tidak setiap waktu berbunga , pertama kali bunga ini ditanam di kebun Raya Bogor pada tanggal 19 Desember 1992 , berat umbinya 30 kilogram , jika dilihat dari berat umbinya tanaman ini akan bertumbuh cukup besar.
Pada Tanggal 5 Februari 1994 sudah mulai bertunas , denagan pengawasan dan perawatan yang baik tunas bunga ini mencapai tinggi 1 meter pada tanggal 9 Maret 1994 sampai tanggal 9 Maret 1994 bunga ini terus tumbuh hingga 1,5 meter.
Lanjut membaca “Sejarah Nama Raflesia | Raflesia Arnoldii”  »»

Koleksi Foto Raflesia Arnoldii Beda dengan Bunga Bangkai

Rafflesia yang banyak dikenal masyarakat adalah jenis rafflesia arnoldii. Jenis ini hanya tumbuh di hutan sumatera bagian selatan, terutama Bengkulu. Satu tempat yang paling bagus dan mudah untuk menemukan bunga rafflesia arnoldii ini adalah di hutan sepanjang jalan Bengkulu-Curup setelah Kepahyang. Di Bengkulu sendiri, bunga rafflesia telah dijadikan sebagai motif utama batik besurek (batik khas Bengkulu) sejak lama.

Ciri utama yang membedakan rafflesia dengan bunga bangkai secara awam adalah bentuknya yang melebar (bukan tinggi) dan berwarna merah. Ketika mekar, bunga ini bisa mencapai diameter sekitar 1 meter dan tinggi 50 cm. Bunga rafflesia tidak memiliki akar, tangkai, maupun daun. Bunganya memiliki 5 mahkota. Di dasar bunga yang berbentuk gentong terdapat bunga sari atau putik, tergantung jenis kelamin bunga. keberadaan putik dan benang sari yang tidak dalam satu rumah membuat presentase pembuahan yang dibantu oleh serangga lalat sangat kecil, karena belum tentu dua bunga berbeda kelamin tumbuh dalam waktu bersamaan di tempat yang berdekatan. Masa pertumbuhan bunga ini memakan waktu sampai 9 bulan, tetapi masa mekarnya hanya 5-7 hari. Setelah itu rafflesia akan layu dan mati.

Rafflesia merupakan tumbuhan parasit obligat pada tumbuhan merambat (liana) tetrasigma dan tinggal di dalam akar tersebut seperti tali. Sampai saat ini Rafflesia tidak pernah berhasil dikembangbiakkan di luar habitat aslinya dan apabila akar atau pohon inangnya mati, Raflesia akan ikut mati. Oleh karena itu Raflesia membutuhkan habitat hutan primer untuk dapat bertahan hidup.

Sedikit informasi, selama 200an tahun tumbuh-tumbuhan dari genus Rafflesiaceae sulit diklasifikasikan karena karakteristik tubuh yang tidak umum. Berdasarkan penelitian DNA oleh para ahli botani di Universitas Harvard baru-baru ini, rafflesia dimasukkan ke dalam family Euphorbiaceae, satu keluarga dengan pohon karet dan singkong. Tapi hal ini masih belum terpublikasi dengan baik.


Lanjut membaca “Koleksi Foto Raflesia Arnoldii Beda dengan Bunga Bangkai”  »»

Bengkulu Lahan Empuk Investasi 2010 ( Perkebunan Sawit)

Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelah Malaysia, namun proyeksi ke depan memperkirakan bahwa pada tahun 2009 Indonesia akan menempati posisi pertama. Bengkulu adalah pusat perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Tercatat 142.827,79 Ha tanah yang dijadikan sebagai perkebunana untuk klapa sawit dimana perkebunan kelapa sawit yang dikembangkan hingga Tahun 2007 seluas 70.741,59 Ha (49,53%), yang terdiri dari perkebunan rakyat seluas 20.169 Ha (14,12%) dan PBS seluas 50.572,59 Ha (35,41%).
Kenyataannya yang terjadi dibengkulu, banyak perusahaan yang bergerak di perkebunan kelapa sawit ini tidak memperhatikan kelestarian ekosistem Sumber Daya Alam yang ada. Dibukanya lahan secara besar-besaran oleh pihak perusahaan berdampak pada semakin luasnya lahan kritis yang menjadikan penyebab terjadi nya banjir. Pengolahan limbah yang tidak ramah lingkungan pun semakin berdampak pada udara dan daerah aliran sungai.Dimana ini menjadi sumber mata air untuk keberlangsungan Makhluk hidup yang ada disekitar nya.

Lanjut membaca “Bengkulu Lahan Empuk Investasi 2010 ( Perkebunan Sawit)”  »»

Walhi Tolak Perkebunan Sawit di Bengkulu


TEMPO Interaktif, Bengkulu -Wahana Lingkungan Hidup Bengkulu menolak kerangka acuan analisa masalah dampak lingkungan (AMDAL) yang diajukan PT Desaria Plantation Mining di Kabupaten Kaur, Bengkulu.

Kepala Departemen Kampanye dan Advokasi Walhi, Firmansyah mengatakan, sekitar 80 persen yang akan dibuka oleh perusahaan perkebunan sawit itu, adalah lahan produktif milik masyarakat. Lahan tersebut tersebar di delapan kecamatan yaitu Kaur Utara, Padang Guci Hilir, Tanjung Kemuning, Kelam Tengah, Lungkang Kule, Luas, Semidang Gumay dan Kecamatan Kinal.

Lanjut membaca “Walhi Tolak Perkebunan Sawit di Bengkulu”  »»

Benteng Marlborough (Bengkulu) Objek Wisata


Pengantar
Bengkulu adalah sebuah provinsi yang ada di Pulau Sumatera, Indonesia. Di masa lalu daerah ini pernah menjadi ajang persaingan dagang antara Inggris dan Belanda. Mereka berusaha untuk menguasai komoditi (lada) yang ada di sana. Tahun 1664 Belanda dengan VOC-nya mendirikan kantor pelelangan di sana. Tahun 1670 Sultan Banten mengeluarkan peraturan transaksi lada yang baru. Peraturan itu membuat pihak Belanda mengalami kerugian. Untuk itu, pada tahun yang (1670) Belanda meninggalkan Bengkulu. 
 
 
Lanjut membaca “Benteng Marlborough (Bengkulu) Objek Wisata”  »»

Perbedaan Rafflesia Arnoldii dan Bunga Bangkai

rafflesia arnoldii

Rafflesia arnoldii dan Bunga Bangkai (Amorphpophallus titanium) merupakan dua jenis tanaman yang berbeda. Meski oleh masyarakat terkadang kedua jenis tanaman ini dianggap sama bahkan saling tertukar. Saya sendiri sempat mendengar seorang guru Sekolah Dasar yang mengatakan di depan murid-muridnya bahwa bunga Bangkai adalah Rafflesia.
Memang Rafflesia dan Bunga Bangkai (Suweg Raksasa) sama-sama memiliki ukuran besar (raksasa) dan mengeluarkan bau yang busuk. Namun antara Raflesia dan Bungan Bangkai (Amorphpophallus titanium) memiliki perbedaan pada klasifikasi biologi, bentuk, warna, cara hidupnya, dan siklus hidupnya.
Lanjut membaca “Perbedaan Rafflesia Arnoldii dan Bunga Bangkai”  »»

Related Posts with Thumbnails
 

Like Seputar Info Bengkulu in Facebook

Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by Zoomtemplate.com | Published by Info-Bengkulu
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.